Selasa, 07 Februari 2017

Mengagumi dari Jauh


Pada akhirnya semua usaha tidak akan berakhir sia-sia, namun terkadang engkau merasa apa yang di harapkan pada hasil usahamu sama seperti apa yang kau pikir sebelumnya. Sempat aku juga merasakan sama seperti kalian, kecewa. Kalian merasa kecewa karena akhir cerita tak sama dengan khayal-khayalkanmu selama ini. 

Tak perlu kau menyesal, semua yang terjadi kemarin pasti ada beberapa pelajaran yang dapat kita petik. Jika memang ia bukan ditakdirkan untuk bersama kita, kita yang hanya makhluk sebiji jagung bisa apa? Kecewa? Kecewa karna skenario tuhan tak sama dengan yang kita pikir dan damba-damba kan selama ini. Akhir cerita selalu berakhir dengan bahagia, jika kalian belum merasakn bahagia, berarti peran sebagai tokoh utamamu belum berakhir.

Masih banyak wanita diluar sana yang lebih kurang beruntung dari pada kita,  mencintai tanpa dicintai ialah pilihan. tak usah banyak mengeluh, semua ada ditangamu. Jika kau ingin bahagia tinggalkan apa yang membuatmu sedih, berusahalah. Seberusaha kau mendapatkan ia dulu. Kau masih dengan tekad utama, tujuan utama tuk menjadi teman hidupnya sampai akhir nanti. Namun apa?

Hidup semua ada ditanganmu, kau ingin maju yaa majulah. Kau ingin mundur yaa mundur lah. Se-simple itu, tapi kenapa manusia membuatnya jadi lebih rumit?

Tak pernah terlintas sedikitpun aku membencimu, bahkan melupakanmu sedetikpun tak pernah. Entah apa yang membuat rasa ini krasan tinggal dan menetap entah sampai kapan dihati dan otak ini. 

Mencintai tanpa dicintai sedangkan ia mencintai gadis lain bukan hal yang mudah tuk diterima dengan legowo, namun beberapa wonderwomen yang memang hatinya tak pernah rapuh dan sangat berani memperjuangkan cintanya pun akhirnya tak berakhir bahagia.

Tak pernah aku memaksamu membalas rasa yang selama ini aku pendam, tak pernah. 

Cinta? banyak mereka yang bersama namun hanya sekedar status, ada mereka yang sudah tak bersama namun masih menyimpan rasa yang sama hanya saja takut menyakiti satu sama lain, mereka yang berjarak dan mengandalkan kepercayaan satu sama lain demi sebuah kata yang hanya mempunyai 5 huruf, cinta.

Memandang dari kejauhan adalah pilihan, karna aku memilih untuk mengagumi dari jauh. Apa-apa hanya dari jauh, jauh sekali tanpa ia tau. Memeluknya juga dari jauh, lagi-lagi tanpa ia tau. Tanpa ia sadari bahwa aku mengagumimu,

Aku tak terlalu mengetahui banyak tentang cinta, yang aku tau cinta yang tulus tak mampu mengatakan kenapa kau mencintai seseorang dengan sangat percaya mengasih seluruh hatinya untuk orang yang belum tentu mengerti seberapa tulusnya kau mencintainya. Tak peduli jika kau tau bukan engkau yang ia cari. Bukan. Dia yang kita perjuangkan mati-matian terkadang tak tau bahwa ia sedang diperjuangkan.

Dan menurutku, mencintaimu ialah anugrahterindah dari Allah SWT yang diberikan cuma-cuma untukku. Tak tau seberapa besar rasa ini untukmu, tak peduli jika pada akhirnya aku yang terluka karna terlalu mencintaimu.
Sedih dan senang itu datangnya sepaket, yah kalo mau bahagia pasti ngelewatin apa itu sedih.
Karna memang aku sudah terlalu bahagia dengan kejauhan ini, dengan kronologi mengagumi sejauh ini, dengan segala upaya yang aku lakukan agar engkau tau bahwa aku mengagumimu ini. aku cukup tersadar, bahwa upaya tanpa doa juga tak ada artinya.

Ada yang tak pernah merencanakan jatuh cinta tapi tiba-tiba jatuh cinta. biasanya disebut cinta pada pandangan pertama. Aku sendiri tak pernah percaya jatuh cinta pada pandangan pertama itu ada, namun memang benar adanya. Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan.
Cinta pada pandangan pertama memang benar adanya. Namun jika aku hanya ditakdirkan mencintainya dalam jauh bisa apa? Hanya mengagumimu dari jauh.

Semua tuhan yang mengatur, aku percaya rencana tuhan lebih indah dari apa yang kita pikir selama ini.
Semua orang boleh berjuang jika menurutnya itu pantas dikejar, tak peduli wanita atau lelaki. Semuanya sama saja. Jika kau tak mau dikejar, tolong berujar dengan kata yang baik dan jangan sampai ada yang terluka karna kata-kata yang keluar dari mulutmu – saus kacang

Mengagumi dari jauh, memelukmu dalam doa, melihatmu dengan hati, berbicara denganmu memakai batin, melihat senyummu adalah anugrah yang paling indah menurutku. Tak perlu memaksa kau untuk bersamaku, aku mencintaimu untuk melihatmu bahagia. Meskipun kau bahagia dengan cara tak bersamaku aku pun ikhlas. Karna semua cinta tak harus memiliki.

Aku bahagia jika melihatmu bahagia, maafkan aku jika caraku mencintaimu salah. Jika caraku mengagumimu dan menyayangimu salah. Hanya itu yang aku berani perbuat, semua sudah kuserahkan kepada Allah SWT. Semoga kau mendapat apa yang kau kejar selama ini.



Sabtu, 13 Agustus 2016

Menulis Cerita


Pada akhirnya semua akan sama saja rasanya. Berkali-kali aku mencoba membantah
akan hadirmu namun hasilnya nihil. Mencoba  menyakinkan bahwa engkau memang sudah ditakdirkan menjadi masalaluku tetap saja otakku memaksamu tinggal bersama pikiranku. Sudah berapa banyak waktu yang aku habiskan untuk berdiam diri, mengunci rapat-rapat relung hati, dan menghukum diri atas semua masalalu yang pernah menimpaku.

“Mau selamanya menetap menjadi orang gila seperti ini, Rin ?” tanya Acha dengan polosnya.
“Menurutmu ?” jawabku tak terlalu berpikir macam-macam.

Dibawah sinar matahari yang menyeruak dari ufuk timur, aku menjelma sebagai pelajar
yang bisa dibilang kurang beruntung. Baru kali ini aku telat disemerter awalku yang sial. Aku berdiri disamping lapangan, mendengarkan nasehat para guru karna jam karetku datang kesekolah hari itu. Kunikmati ocehan demi ocehan yang keluar dari mulut para pengajarku, pantas saja karna masuk telinga kanan dan keluar dengan cepat melalui telinga kiri.

40 menit berlalu, semua kulewati dengan ikhlas tanpa membatin sedikitpun atas kejadian tadi.
Tak lama kemudian, saat seharusnya matahari berada tepat diatas kita, gumpalan kabut
putihpun berubah warna menjadi kehitaman, tanda airmata langitpun akan pecah. Benar memang, selang beberapa menit langit menumpahkan semua emosinya disertai beberapa kali kudengar gemuruh kilat yang menyambar kesana-kemari.

“Langitnya habis diputusin kali ya, kok bisa sampai nangis meluap-luap, hehe” godaku kepada Ira.
“Dasar gak jelas.” Timpal Ira yang nampaknya sedikit kesal karna candaanku yang garing.
Seringkali saat hujan menemaniku dalam kegelisahan hati yang teramat dalam seperti saat ini.
Namun terkadang saat-saat seperti inilah pantas-pantasnya diriku untuk memikirkan kejadian masa lalu, entah kenapa memang aura-aura saat hujan melanda daerah sekitar hasrat untuk flashback semakin kuat.

Aku masih yakin jika aku masih bisa hidup tanpa kamu. Sebenarnya pun bukan aku tak
bisa hidup tanpa kamu, seandainya pun kamu memilih tidak ada, mau tidak mau hidupku akan tetap berjalan juga. Akan tetap melakukan ha-hal yang sama seperti dihari-hari sebelumnya, melakukan aktivitas seperti biasanya. Akan tetap menulis draf-draf yang belum sepenuhnya rampung. Akan tetap mendatangi tempat-tempat yang aku sukai.

Meski pada dasarnya hatiku kosong melompong tak berupa. Dan mungkin saja pada
bagian ini aku pun lebih mengingat perihal kamu. menyia-nyiakan apa yang terjadi sebelumnya, tanpa aku tau bagaimana efeknya yang menimpaku sekarang atau mungkin bisa selamanya membuat trauma kecil dalam otakku.

Namun aku pun juga mampu menyadari sekarang, kau memilih jalan hidupmu sendiri.
meninggalkan apa yang sudah menyala jelas didepan matamu.  Aku tak keberatan atas keputusanmu. Kitapun belum sempat menjalin sebuah ikatan asmara, hanya saja kita pernah dekat dan menjauh sepeti tak pernah ada apa-apa diantara kita.


Jumat, 15 Juli 2016

Salamku Untuk Kasih Tersayang



D
engan sajakku yang mungkin telah bosan untuk engkau dengar,
Maaf aku tak mampu berjuang sendiri dengan waktu yang sangat lama,
Aku bukan wanita tangguh seperti yang engkau inginkan.
Aku terlalu mudah rapuh...
Hatiku tak sekuat baja menerima kenyataan kemarin yang Tuhan catat untuk kita berdua.
Tak mampu berkata apapun lagi,
Takdir tak memihak kepadaku.
Berusaha ikhlas,
Berusaha sabar,
Berusaha menerima.
Aku masih ingat saat itu,
Bagaimana tutorial hatiku hancur tak rupa hati.
Aku menangis semenangis-menangisnya.
Tak ada yang mampu memberhentikan tangisan ini,
Pikiranku hancur kemana-mana.
Apakah engkau tau,
Kau telah menghancurkan mimpi-mimpiku,
Mimpi-mimpi yang engkau bangun untukku.
Terlalu terluka.
Kamu,
Terimakasih telah membuatku mengerti,
Mengerti dengan segala hal,
Sedih maupun bahagia,
Aku mampu merasakannya saat kau bersamaku, dulu.
Bayangmu masih bersamaku,
Masih menemani dalam gelapku,
Tetap berjalan berdampingan didalam pikiranku.
Kali ini rasaku tak main-main,
Entah, Tuhan masih menyuruhku menyimpanmu dengan baik dalam hati,
Masih menyuruhku untuk menyimpan namamu dalam setiap doa-doaku,
Masih menyuruhku agar engkau tetap abadi dalam tiap-tiap paragrafku.
Bagaimana bisa aku melupakanmu sementara karyaku masih mengingatmu?
Bagaimana bisa aku melupakanmu sementara separuh hatiku juga engkau bawa pergi?
Bagaimana bisa aku melupakanmu sementara kamu masih krasan dipikiranku?
Aku berusaha ikhlas dengan masalalu, aku mencoba berdamai dengan masalalu, aku mencoba mengerti tentang takdir, aku ingin memahami rencana Tuhan, aku percaya Tuhan nggak bakal pernah bisa mengambil kebahagiaan seseorang tanpa mengembalikannya dengan yang lebih baik. Jujur, melepaskan yang hampir tergenggam itu sulit.




Senin, 27 Juni 2016

Akhir yang Aku Harapkan


Cinta memang tentang saling mengajarkan satu sama lain, atau mungkin cinta juga yang memberi pelajaran bagi hidup kita. Bukan apa-apa, tapi menurutku cinta itu hal yang tak bisa sepenuhnya dijelaskan dengan alasan yang logis, namun cinta dapat menjadi alasan yang logis untuk seseorang yang ingin bertahan bersama pasangannya.

Semua orang menginginkan akhir yang indah bagi setiap jalan kisah asmaranya, begitu pula aku. Aku menemukan dia. Dia dengan segala kekurangannya, dia dengan segala kelebihannya, dan dia dengan segala kebohongannya.

Aku tak menghakiminya yang sering membohongiku bukan, rasa kecewa itu ada ketika dia tak berbicara apa yang terjadi sebenarnya kepadaku. Perasaan saling terbuka itu selalu aku harapkan agar tak ada yang ditutup-tutupi lagi.

Rencana Tuhan tak kalah menakjubkan dengan apa rencana kita, Dia selalu punya rencana dibalik rencana megahnya.

“aku ingin balutan setiap percakapanku denganmu terjaga dengan perasaan, selalu mengingatmu dalam apapun kondisiku, kuharap pula begitu denganmu.”

Harapanku hanya ingin agar engkau lebih menegrti bagaimana aku memandangmu seutuhnya, bagaimana aku merasa cukup saat bersamamu, bagaimana aku merasa sudah senyaman-nyamannya saat bersamamu.

Akhir yang kuharapkan adalah akhir yang baik, penuh memori, untuk dikenang. agar kita tak saling mudah melupakan.