Senin, 27 Juni 2016

Akhir yang Aku Harapkan


Cinta memang tentang saling mengajarkan satu sama lain, atau mungkin cinta juga yang memberi pelajaran bagi hidup kita. Bukan apa-apa, tapi menurutku cinta itu hal yang tak bisa sepenuhnya dijelaskan dengan alasan yang logis, namun cinta dapat menjadi alasan yang logis untuk seseorang yang ingin bertahan bersama pasangannya.

Semua orang menginginkan akhir yang indah bagi setiap jalan kisah asmaranya, begitu pula aku. Aku menemukan dia. Dia dengan segala kekurangannya, dia dengan segala kelebihannya, dan dia dengan segala kebohongannya.

Aku tak menghakiminya yang sering membohongiku bukan, rasa kecewa itu ada ketika dia tak berbicara apa yang terjadi sebenarnya kepadaku. Perasaan saling terbuka itu selalu aku harapkan agar tak ada yang ditutup-tutupi lagi.

Rencana Tuhan tak kalah menakjubkan dengan apa rencana kita, Dia selalu punya rencana dibalik rencana megahnya.

“aku ingin balutan setiap percakapanku denganmu terjaga dengan perasaan, selalu mengingatmu dalam apapun kondisiku, kuharap pula begitu denganmu.”

Harapanku hanya ingin agar engkau lebih menegrti bagaimana aku memandangmu seutuhnya, bagaimana aku merasa cukup saat bersamamu, bagaimana aku merasa sudah senyaman-nyamannya saat bersamamu.

Akhir yang kuharapkan adalah akhir yang baik, penuh memori, untuk dikenang. agar kita tak saling mudah melupakan. 

Jumat, 10 Juni 2016

84 Hari Setelah Perpisahan


Sayangnnya aku tak seperti mereka, yang dipertemukan sebegitu beruntungnya dengan cintanya mereka. Hanya saja hatiku masih menyebut si pak masalalu tersebut. Cinta itu kodratnya memang harus dilepaskan, dilepaskan sejauh-jauhnya, bukan untuk dipaksakan, ataupun dipaksa agar dia menetap sebagaimana apa yang ada dipikiran kita.

Jika diingat kembali, aku masih ingat loh gimana kita dulu hehe. Masih sebegitu pahamnya saat engkau mencoba merayuku, apalagi saat engkau tunjukkan aku tentang duniamu.

Aku tak menyesali saat engkau mencoba datang kedalam duniaku dan merubah semuanya, namun harus seperti ini akhirnya ?

Maaf ya aku masih belum bisa lupain kamu hehe, maaf banget aku masih sayang sama kamu, maaf juga ya udah ngerepotin kamu dulu waktu anter-jemput aku, maaf aku masih beum bisa ngilangin rasa ini dari dalam hati.

Percayalah, aku sudah berusaha semampuku sampai titik darah penghabisan untuk mencoba melupakanmu namun hasilnya masih saja nihil.

Lucu ya, sangking pengennya melupakanmu sampai-sampai aku dikelas aku sama sekali tak berani mengajakmu berbicara, sekecil apapun pembicaraan itupun aku tak berani. Haha, menatap wajahmu saja aku tak punya nyali.

Kamu enak banget, berjalan kesini-kemari, bertingkah seakan-akan tak pernah terjadi apa-apa diantara kita.

Benar memang apa yang dikata Falen Pratama :

“Terkadang beberapa cinta lebih indah bila diikhlaskan ketimbang dipaksakan.”

Aku tak mempermasalahkan luka yang kau beri, namun bagaimana rasa ini pergi ?

Coba tanggung jawab, rasaku masih saja menetap padamu, masih menyayangimu. Ah.

Makasih ya udah ngenalin aku kedunia sepak bola kamu, aku suka kok sama sepak bola, duduk menunggu diatas tribun, melihatmu berlari-lari, mengejar bola, tak tentu arah, yang punya misi cuma satu, cetak gol ke gawang lawan.

Cerita kita sudah usai sejak lama memang, sejak 18 Maret saat aku tau bagaimana kelakuanmu sebenarnya.
Sayangnya, rasa sayangku untukmu belum usai sampai saat ini, sampai engkau menjalin kasih dengan yang lain pun aku masih belum sanggup untuk merelakanmu.

Perasaan untuk mengikhlaskanmu memang ada, sangat ingin membuang jauh perasaan ini. namun sayang, mengikhlaskan dan berpaling tak segampang apa yang engkau pikirkan. Atau memang aku yang sama sekali tak jago dalam hal ini ?

Kamu itu Anugerah, percayalah. Kamu itu indah, walaupun aku pernah mencoba membencimu agar aku bisa melupakanmu. 

Sayangnya, sudah jurus-rumus apapun kulakukan, masih saja aku tak bisa melupakanmu. Haha.
Dasar hidup.

Seharusnya jika dipikir logika, sesakit apa aku dulu aku mampu melupaknnya. Apalagi dengan dibumbuhi dia sudah menjalin hubungan dengan wanita lain. 

Tuhan, sebuta inikah cinta ?

Namun na-as, hubungan mereka kandas tak kurang dari satu bulan.

Maafkanlah aku ini yang masih belum mampu berpaling darimu, yang masih saja menyimpan rasa ini untukmu. Parahnya lagi, aku masih merasakan harapan itu didalam diriku.