Sabtu, 19 Maret 2016

Aku Salah Satu dari Mereka



Aku sangat sulit memejamkan mataku belakangan ini, ini bukan insomnia. Melainkan engkau yang selalu menghantui pikiranku, pikiranku enggan melepasmu jauh dari memori. Sepertinya sudah sangat krasan untuk menempati ruang di otakku yang memang disediakan hanya untuk dirimu seorang.

Masih kuingat jelas bagaimana dirimu datang dengan senyum yang terlukis diwajah tampanmu. Tuhan, aku tak pernah berpikir sekali pun jika saat itu aku bisa mencintai seorang lelaki pemain wanita sepertinya. aku masih ingat jelas, benar-benar masih kuingat bagaimana ia menunjukkan sejuta pesonanya agar aku jatuh cinta dengannya. 

Dan sekarang, setelah kemauannya terlaksana. Setelah semua yang ia inginkan telah ia dapatkan, aku sadar, aku bukan satu-satunya. Aku hanyalah seorang wanita yang terlalu mudah mempercayai seseorang yang baru kukenal.

Bagaimana bisa ia tunjukkan dunianya padaku, sementara aku tak mengerti sama sekali siapa saja yang ada diduniannya?
Sebegitu bodohnya kah aku karna cinta?
Sebegitu butanya kah cinta yang kumiliki, kemarin?

Rasanya jika kuingat kembali tentang 2 bulan kemarin, aku masih ingat bagaimana engkau memperlakukanku selayaknya ratu dan engkau seorang permaisuriku, engkau sangat memahami siapa aku. Engkau tunjukkan hal-hal yang memang bisa memicuku untuk memberikan rasa sayangku untukmu.

Bukan masalah aku dan engkau baru beberapa bulan untuk saling kenal, bukan itu. Melainkan engkau yang selalu mampu memberikan rasa nyaman dan sayangmu untukku, hm, kurasa untuk semua wanita yang engkau kenal, iya itu lebih tepatnya. 

Awalnya, rasa curiga ini tak terlalu kupikirkan, ku tepis jauh-jauh karna memang aku sangat percaya bahwa engkau menjadikanku satu-satunya seperti layaknya aku menjadikanmu satu-satunya. Rasa percayaku kuberikan semua untukmu, karna aku yakin, engkau lelaki baik-baik dan selamanya akan menjadi baik.

Engkau tunjukkan didepan teman-temanmu, engkau beritau mereka bahwa engkau punya aku. Iya, aku sangat bahagia saat itu. kurasa memang engkau benar-benar nyata untuk memulai semua ini. Pikiran curigaku hilang entah kemana, yang ada saat itu hanya engkau yang benar-benar ditakdirkan untukku.

“Terima kasih Tuhan, engkau berikan lelaki yang sangat baik untukku. Mungkin lelaki ini terlalu baik untuk disandingkan denganku, ia terlalu mengerti bagaimana aku. Rencanamu memang sangat luar biasa Tuhan, aku sangat bersyukur Engkau pertemukan ia denganku. Dia lelaki yang patut untuk menjadi imam dengan segala kekurangannya yang membuatnya lebih terlihat sempurna dimataku. Aku tak mengerti bagaimana aku bisa semencintai lelaki sepertinya, yang ada dibenak dan pikiranku hanya ia lelaki terbaik dan selamanya menjadi terbaik untuk bersamaku.”

Kalimat syukurku tak pernah berhenti terucap dari mulut ini. Dia lelaki yang sering aku bangga-banggakan dihadapan teman-temanku. Benar-benar aku merasa beruntung kali ini. Ia lelaki dengan postur badan yang sangat tinggi mampu membuatku takut setakut-takutnya untuk kehilangannya, sangat takut tiba-tiba ia meninggalkanku disaat aku sangat menyayanginya seperti ini.

Hingga tiba saat itu, aku masih tau betul bagaimana cara ia menghempaskanku jatuh ketanah tanpa pengaman apapun. aku melihatnya lansung tanpa perantara, dengan kedua mataku ditambahi kacamataku untuk memperjelas penglihatanku yang kabur ini. 

Assalamualaikum sayang:*

Ahh luka.
Siapakah yang paling terluka?
Hancur.

Aku tak mengenal siapa wanita itu, aku tak mengerti apa maksud dari semua ini. jika memang ia sudah memiliki mengapa ia disini menunjukkan dunianya kepadaku dan seakan-akan memang hanya aku yang ia punya. 

Aku tak menginginkan setiap ujung kisahku tragis seperti ini, ia yang membuatku secintai ini. Iya, aku berada dititik paling atas dan seketika ia mendorongku tanpa aba-aba untuk lansung terjun kebawah tanpa seutas tali pengaman apapun.

Hancur sangat hancur, aku sangat mempercayainya, selalu kutepis perasaan curiga ini kepadanya. Sampai akhirnya benar, rasa curigaku tak melenceng. Sangat menyesal rasanya memberikan kepercayaanku yang begitu besar untuknya dan disepelekan dengan mudahnya.

Saat ini, aku masih berpikir, bagaimana ada seorang lelaki yang membuatmu sebegitu mencintainya, sebegitu menyayanginya, dan sebegitu takut kehilangannya dan akhirnya, ia sendiri yang menunjukkannya dengan sebegitu lugunya tanpa merasa berdosa tanpa merasa ia tidak mempunyai salah apapun ia melepasmu jauh dan memberitaumu dengan gampangnya bahwa ia mempunyai banyak cadangan dibelakangmu. 

BENAR-BENAR HANCUR.

Ingin kuluapkan kepada dunia, ingin kuberitau kepada dunia bahwa selama ini dunia yang ia tunjukkan kepadaku semuanya palsu, semua fiksi. Bodohnya aku, sebegitu butakah aku karna perlakuan manisnya yang ia lontarkan padaku selama ini. 

Ia sangat pintar memainkan sandiwaranya, betapa mirisnya wanita-wanita yang ia perlakukan sama seperti ia memperlakukanku selama ini. Sayangnya, Tuhan masih menyelamatkanku dari lelaki sepertimu, Tuhan telah mengajariku bagaimana rasanya kecewa. Kecewa karna apa yang engkau ingin tak sama dengan nyatanya. Kecewa dengan lelaki yang membuatmu istimewa kemarin dan melemparmu kedalam gua yang sepi tanpa ada penerangan sama sekali saat ini.

Rencana Tuhan membuatmu belajar dengan pegalaman yang pernah engkau lakukan kemarin tak akan pernah ada habisnya. Semua pasti butuh proses, sesakit apapun luka yang pernah ia beri untukmu, rasanya jika lansung untuk melupakanya tak akan pernah bisa. Proses ini kuhargai agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan agar aku bisa lebih memilih mana lelaki yang benar lelaki atau hanya lelaki menaruh luka sepertimu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar